Fakta-Fakta Tentang Penayangan Anime Di Indonesia
by Kirito
Kalau
dilihat dari judulnya, mungkin judul ini lebih tepat kalau ditujukan ke
stasiun TV Indonesia daripada ke masyarkat Indonesia. Banyak penggemar
anime di Indonesia yang kecewa karena stasiun TV di Indonesia sangat
jarang menayangkan anime, bahkan semakin lama semakin sedikit saja anime
yang tayang di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:
1. Age rating anime Jepang saat ini kebanyakan adalah 13+ dan 15+ bahkan 17+.
Maksudnya adalah, anime saat
ini kebanyakan mengandung unsur ecchi (agak-agak porno) dan
violence (kekerasan). Sedangkan LSI (Lembaga Sensor Indonesia) makin
ketat dalam menyensor adegan porno dan kekerasan. Hal ini membuat
animasi Jepang semakin sulit untuk tayang di Indonesia.
2. Paradigma "anime hanya untuk anak-anak saja".
Padahal penggemar anime kebanyakan
adalah remaja dan dewasa. Tentu jika stasiun TV masih menganggap bahwa
anime hanyalah untuk anak-anak, mereka akan berpikir bahwa anime tidak
akan laku di Indonesia karena sekarang kebanyakan anak-anak lebih suka
menonton sinetron
daripada anime.
daripada anime.
3. Income dari iklan sangat kecil.
Seperti halnya di nomer 2, beberapa
peng-iklan menganggap anime tidak laku di Indonesia. Ada juga beberapa
peng-iklan tidak mengerti siapa yang akan menjadi target produknya jika
mengiklan di tayangan anime tersebut. Kebanyakan pada saat ada tayangan
anime di TV, jeda iklan hanya sebentar, atau slot iklan lebih banyak
diisi oleh promo acara stasiun TV tersebut daripada iklan komersial.
Jika iklan yang masuk hanya sedikit maka biaya untuk siar saja mungkin
tidak cukup.
4. Biaya bertambah justru mengurangi kualitas dan originalitas.
Jangan lupakan biaya untuk dubber, dan
opening +ending song yang dibuat versi Indonesianya. Padahal para
penggemar anime lebih suka jika tidak di dubbing suara bahasa Indonesia,
mereka menganggap dubbing Indonesia hanya membuat kualitas anime
tersebut menurun dan hilang keasliannya. Ditambah lagi suara dubber
Indonesia tidak mirip dengan suara dubber Jepangnya, dan juga dubber
Indonesia orangnya itu-itu saja. Para penggemar anime mungkin lebih suka
jika memakai subtitle saja.
5. Walaupun anime tayang di stasiun TV Indonesia, biasanya tidak sampai tamat.
Entah hal apa yang menyebabkan hal
ini terjadi. Mungkin pihak akuisisi tidak mampu membeli full episode
dari awal sampai tamat. Jadi mereka hanya membeli beberapa episode.
Kembali lagi, hal ini disebabkan oleh iklan yang masuk sangat sedikit.
6. Kualitas tayangan-tayangan di Indonesia semakin menurun.
Tetapi yang lebih disayangkan lagi,
audience atau pemirsa bisa dan mudah terpengaruh oleh acara atau
tayangan-tayangan tersebut. Mungkin hal ini menguntungkan bagi pihak
stasiun TV, tetapi sebenarnya walaupun audience terhibur, hal ini justru
merugikan audience karena mereka menjadi terbiasa menonton tayangan
ringan, tidak berbobot dan tidak mendidik. Tentu jika dilihat dari
problem ini, stasiun TV akan lebih memilih menayangkan "tayangan
tidak berkualitasnya" karena lebih menguntungkan dari segi
financial daripada menayangkan anime yang bisa merugikan mereka.
Sebenarnya ada beberapa solusi jika anime ingin ditayangkan di Indonesia:
1. Para penggemar anime harus menyatukan suara dan meminta pihak stasiun TV agar mau menayangkan anime.
Ada kemungkinan jika pihak stasiun TV melihat jumlah para penggemar anime cukup banyak, pasti
pihak stasiun TV akan mau menayangkan
anime. Sebab pihak stasiun TV jadi memiliki bukti untuk para peng-iklan
bahwa jumlah audience untuk tayangan anime cukup banyak. Pilihan lainnya
yaitu mencari sponsor untuk serial anime tertentu agar biaya selama
penayangan aman karena sudah terikat kontrak..
2. Masalah jam penayangan. untuk
anime dengan age rating dewasa bisa ditayangkan di malam hari sekitar
jam 10 atau jam 11 keatas.
Walaupun ditayangkan di tengah malam, para penggemar anime pasti rela untuk menontonnya.
3. Pihak stasiun TV harus sadar bahwa belum ada stasiun TV yang benar-benar serius dan konsisten untuk menayangkan anime.
Jika mereka mau konsisten untuk
menayangkan anime, pasti mereka akan mendapatkan keuntungan besar karena
belum ada stasiun TV yang konsisten menayangkan anime dengan serius.
Ini bisa jadi trend!
4. Hilangkan anggapan bahwa anime hanya untuk anak-anak saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar