walpaper

Minggu, 01 Maret 2015

Inilah Penyebab Perang Dunia Ke 2 Yang Belum Pernah Kamu Ketahui Selama Duduk Dibangku Sekolah


Inilah Penyebab Perang Dunia Ke 2 Yang Belum Pernah Kamu Ketahui Selama Duduk Dibangku Sekolah

Selama ini kita mendengar bahwa Perang Dunia ke 2 terjadi karena perlombaan senjata dan ideologi yang cukup sengit baik di Eropa maupun Asia.



February 10, 2015 at 17:24 | Source: aninditablog.wordpress.com



1.Sistem Pertanian


Selama berabad-abad, manusia menggandalkan lahan garapan yang subur dan ternak untuk menghasilkan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduk. Traktor, pupuk buatan, dan mekanisme pertanian modern sama sekali belum tercipta. Memasuki abad baru, kebutuhan pangan dunia semakin meningkat. Manusia membutuhkan lahan baru untuk menghasilkan pangan yang cukup karena lahan lama sudah tidak mencukupi dan kalaupun masih mencukupi, lahan tersebut sudah tidak lagi sesubur yang dahulu.

 
2.Ledakan Penduduk dan Industri


Tidak dipungkiri, memasuki abad 20, jumlah penduduk bumi mencapai titik tertinggi di dalam sejarah umat manusia. Hampir 3 kali lebih banyak daripada satu abad sebelumnya. Jumlah penduduk ini tidak hanya menimbulkan masalah ketersedian pangan yang terbatas, namun juga masalah ekonomi.

 
3.Perjanjian Versailles Bagi Jerman


Perjanjian Versailles yang mengakhiri perang dunia ke 2 sangat mencekik bagi Jerman. Pada kenyataannya, ketika Perang Dunia 2 berakhir, tidak ada satupun wilayah tanah Jerman yang diduduki oleh sekutu dan di front barat, Jerman masih mencokol sebagian wilayah Perancis.
Normalnya, sebuah perjanjian untuk mengakhiri perang semacam ini hanya berupa status quo saja. Namun yang terjadi adalah, Jerman diperkosa habis-habisan. Kaisar mereka diturunkan dari takhtanya, wilayahnya dicabik-cabik, pasukannya dikerdilkan hingga 100.000 orang saja, dan mereka juga diharuskan membayar beban hutang perang negara-negara sekutu.

 
4.Pembagian Wilayah Yang Kacau Pasca Great War


Pembagian Wilayah baik kepada negara-negara yang kalah maupun pemenang dalam Great War (Perang Dunia I) oleh sebagian ahli dianggap terlalu sembrono. Yugoslavia misalnya, adalah gado-gado etnis campuran yang belum pernah secara independen berdiri sebagai sebuha negara. Wilayah Kekaisaran Jerman juga dikebiri hingga Prussia Timur dan Jerman lainnya harus terpisah, begitu pula dengan wilayah Rheinland dan Saarland yang harus diduduki oleh sekutu.

 
5.Perancis dan Inggris Yang Pasif


Perancis dan Inggris yang merupakan kekuatan dominan di Eropa pasca Perang Dunia I dinilai bersikap terlalu pasif dalam menanggapi berbagai isu konflik yang terjadi di Eropa. Ketika Jerman merebut kembali Rhineland dan Saarland secara paksa, kedua sejoli tersebut hanya terdiam pasrah. Begitu juga ketika Third Reich mencoba untuk menganeksasi sedulur mereka yaitu Austria. Jerman menjadi semakin agresif ketika Cheko yang notabene tidak mempunyai mayoritas penduduk berdarah Jerman ikut bersatu dalam negeri seribu tahun tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar