walpaper

Kamis, 05 Maret 2015

mengenal kota kendari, southeast sulawesi indonesia

Kendari adalah ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Kendari diresmikan sebagai kotamadya (sekarang ditetapkan menjadi kota) dengan UU RI No. 6 Tahun 1995 tanggal 27 September 1995. Kota ini memiliki luas 296,00 km² atau 29.600 Ha dan berpenduduk 200.474 jiwa pada pendataan penduduk tahun 2000.

Sejarah singkat

Penemu, penulis dan pembuat peta pertama tentang Kendari adalah Vosmaer (berkebangsaan Belanda) tahun 1831. Pada tanggal 9 Mei 1832 Vosmaer membangun istana raja Suku Tolaki bernama TEBAU di sekitar pelabuhan Kendari dan setiap tanggal 9 Mei pada waktu itu dan sekarang dirayakan sebagai hari jadi Kota Kendari.
Pada zaman kolonial Belanda Kendari adalah Ibukota Kewedanan dan Ibukota Onder Afdeling Laiwoi. Kota Kendari pertama kali tumbuh sebagai Ibukota Kecamatan dan selanjutnya berkembang menjadi Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959, dengan perkembangannya sebagai daerah permukiman, pusat perdagangan dan pelabuhan laut antar pulau. Luas kota pada saat itu ± 31.400 km².
Dengan terbitnya Perpu Nomor 2 Tahun 1964 Jo. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964, Kota Kendari ditetapkan sebagai Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara yang terdiri dari 2 (dua) wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Kendari dan Kecamatan Mandonga dengan luas Wilayah ± 75,76 Km².
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1978, Kendari menjadi Kota Administratif yang meliputi tiga wilayah kecamatan yakni Kecamatan Kendari, Mandonga dan Poasia dengan 26 kelurahan dan luas wilayah ± 18.790 Ha. Mengingat pertumbuhan dan perkembangan Kota Kendari, maka dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1995 Kota Kendari ditetapkan menjadi Kota Madya Daerah Tingkat II Kendari, dengan luas wilayah mengalami perubahan menjadi 296 Km².

Wilayah


Kendari dari udara

Luas wilayah dan topografi

Kota Kendari memiliki luas ± 295,89 km² atau 0,70 persen dari luas daratan Provinsi Sulawesi Tenggara, merupakan dataran yang berbukit dan dilewati oleh sungai-sungai yang bermuara ke Teluk Kendari sehingga teluk ini kaya akan hasil lautnya.

Letak geografis

Kota Kendari terletak di jazirah Tenggara Pulau Sulawesi. Wilayah daratannya sebagian besar terdapat di daratan, mengelilingi Teluk Kendari dan terdapat satu pulau, yaitu Pulau Bungkutoko, secara geografis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa, berada di antara 3º54’30” - 4º3’11” Lintang Selatan dan 122º23’ - 122º39’ Bujur Timur.
Wilayah Kota Kendari berbatasan dengan:

  • Sebelah Utara: Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe
  • Sebelah Timur: Laut Kendari
  • Sebelah Selatan: Kecamatan Moramo dan Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan
  • Sebelah Barat: Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan dan Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe

Keadaan Iklim

Sekitar bulan April, arus angin selalu tidak menentu dengan curah hujan yang tidak merata. Musim ini dikenal sebagai musim pancaroba atau peralihan antara musim hujan dan musim kemarau. Pada bulan Mei sampai dengan bulan Agustus, angin bertiup dari arah timur berasal dari benua Australia yang kurang mengandung uap air. Hal ini mengakibatkan kurangnya curah hujan di daerah ini, sehingga terjadi musim kemarau.
Pada bulan November sampai dengan bulan Maret, angin bertiup banyak mengandung uap air yang berasal dari benua Asia dan Samudera Pasifik, setelah melewati beberapa lautan. Pada bulan-bulan tersebut di wilayah Kota Kendari dan sekitarnya biasanya terjadi musim hujan. Menurut data yang ada memberikan indikasi bahwa di Kota Kendari tahun 2005 terjadi 205 hari hujan dengan curah hujan 2.850 mm.

Suhu Udara

Menurut data yang diperoleh dari Pangkalan Udara Wolter Monginsidi Kendari, selama tahun 2005 suhu udara maksimum 32,83 °C dan minimum 19,58 °C atau dengan rata-rata 26,20 °C. Tekanan Udara rata-rata 1.010,5 millibar dengan kelembaban udara rata-rata 87,67 persen. Kecepatan angin di Kota Kendari selama tahun 2005 pada umumnya berjalan normal, mencapai 12,75 m/detik.


Tempat Wisata di Kendari Yang Wajib Anda Kunjungi


Beberapa tempat wisata di Kendari bahkan sudah menyihir banyak wisatawan asing untuk datang menikmati taman bawah lautnya yang luar biasa menakjubkan. Namun, bukan hanya itu saja objek wisata yang terkenal di Kendari ataupun di Sulawesi Tenggara. Ada banyak tempat wisata yang bisa anda kunjungi. Wisata sejarah, wisata budaya dan wisata bawah laut di kota Kendari berikut wajib anda kunjungi ketika anda berlibur ke Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Air Terjun Moremo
Keindahan Air Terjun Moremo di Kendari  
Air terjun ini terletak di kawasan hutan Suaka Alam Tanjung Peropa, sekitar 60 km dari pusat Kota Kendari. Untuk menuju tempat ini dibutuhkan angkutan udara ke Tanjung Peropa. Air terjun Moramo sendiri adalah jenis air terjun cascade atau bertingkat. Air jernih dan suasanya yang masih alami membuat tempat ini sangat cocok untuk anda yang mendambakan kesunyian dan ketenangan saat liburan.
Hutan Suaka Tanjung Peropa sendiri terkenal sebagai cadangan baru marmer terbesar di dunia, dan terbesar untuk Indonesia. Anda bisa memanjat ke puncak air terjun tanpa khawatir akan terjatuh karena licin. Kenapa? Karena Air Terjun Moramo mempunyai batuan kapur yang tidak licin jadi anda bisa naik ke puncak tingkat tertinggi.
Benteng Istana Buton
Benteng Istana Buton di Kendari Sulteng  
Benteng Istana Buton dinobatkan menjadi benteng terluas di dunia oleh Guiness book Of Records tahun 2006. Tidak banyak yang tahu mengenai benteng kesultanan Buton ini. Namun, kemegahan dan kondisinya masih sangat bagus. Masyarakat di sekitarnya lah yang menjaga situs ini.
Benteng Istana Buton berdiri di Kabupaten Bau Bau. Benteng ini melindungi satu kelurahan Melai yang hidup dalam lindungan benteng dari ancaman luar. Menurut masyarakat yang tinggal di sana, mereka sendiri masih keturunan orang istana Buton, karenanya, memelihara dan menjaga Benteng Buton ini wajib hukumnya.
Total ada sekirat 52 meriam yang menjaga 16 pos jaga di benteng Buton ini. Ada sekitar 12 pintu masuk untuk menuju benteng sendiri. Sungguh besar dan megah sekali. Selain itu, masyarakat Melai masih menaati adat istiadat yang dilakukan masyarakat Kesultanan Buton terdahulu. Begitu banyak kebudayaan dan upacara adat yang dijaga dan dilaksanakan dengan teliti di Melai.
Masuk ke Melai seperti masuk ke dunia yang berbeda. Uniknya, semua rumah di Melai harus dibuat panggung dengan pondasi kayu. Bila ada penduduk yang terlanjur membuat pondasi beton atau bata, maka mereka diharuskan untuk merubahnya ke rumah panggung.
Pantai Nambo
Keindahan Pantai Nambo Kendari Sulawesi Tenggara  
Pantai Nambo adalah salah satu pantai terkenal dan menjadi objek wisata favorit di Kendari. Letaknya sendiri hanya sekitar 12 kilometer dari kota Kendari. Pantai ini berair jernih dengan gradasi warna yang menarik. Dari putih di tepian pantai yang bersinggungan dengan pasir putih, ke hijau muda yang cantik di perairan dangkal, lalu disambut biru gelap di perairan yang lebih dalam.
Ombaknya beriak tenang dan semilir angin laut membuat semuanya indah. Nyiur dan pohon yang tumbuh di pinggir pantai membuat suasana semakin indah. Pantai pasir putih dengan pemandangan indah ini saat ini tengah menjadi fokus pemerintah kota Kendari untuk dijadikan objek wisata.
Taman Laut Wakatobi
Pantai Wakatobi Kendari Sulawesi Tenggara 
Satu lagi tempat wisata di Kendari yang wajib anda kunjungi adalah Taman Laut Wakatobi. Taman Laut Wakatobi ini sudah sangat terkenal di telinga penyelam dunia, baik dari Indonesia sendiri maupun penyelam asing. Semua penyelam di dunia pasti sangat memimpikan bisa berenang di dalam laut Wakatobi. Pantai pantai indah berpasir putih dengan keindahan yang terbenam dalam lautannya, telah menyihir banyak orang untuk datang. Taman laut Wakatobi konon menjadi salah satu Taman Laut terindah di dunia dengan kelengkapan koleksi Terumbu Karang dan Ikan ikan langka di dalamnya.

Teluk Kendari 


Teluk Kendari sebenarnya bisa menjadi potensi pariwisata yang indah tetapi karena letaknya yang berdekatan dengan pemukiman penduduk mengakibatkan kondisi teluk menjadi memprihatinkan, mudah-mudahan pemerintah dapat memperbaiki sehingga dapat menjadi tempat pariwisata yang dapat dinikmati semua orang.

Pantai Karang Purirano 
 



Pantai Karang Purirano terletak di wilayah Kota Kendari tepatnya di Kecamatan Kendari Kelurahan Purirano sekitar ± 13 km dari pusat Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Keindahan Pantai ini adalah berupa Daratan Karang/Atol yang terbentuk sebagai akibat abrasi sejak ratusan tahu.pantai ini cukup diperhitungkan untuk menjadi salah satu tujuan berwisata keluarga masyarakat kendari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar