walpaper

Sabtu, 28 Februari 2015

Dari Popok Bayi Hingga Pembalut, Mitos-Mitos Ini Dipercaya Sebagai Penyebab Langganan Banjir


Dari Popok Bayi Hingga Pembalut, Mitos-Mitos Ini Dipercaya Sebagai Penyebab Langganan Banjir

Jaman memang sudah berubah tapi belum tentu dengan pemikiran seseorang.



February 23, 2015 at 11:08

Masa kini, kepercayaan terhadap mitos masih berkembang. Beberapa di antaranya berdampak positif tetapi ada juga yang berdampak negatif. Sebagian bisa menjadi cermin untuk mencintai alam. Namun, sebagian lagi dapat merusak sehingga menjadi salah satu faktor terjadinya bencana banjir.
Pernah dengar larangan membakar popok, pembalut, dan pakaian dalam? Banyak orang yang masih memegang kepercayaan ini. Katanya, tindakan tersebut dapat menimbulkan ruam pada kulit. Karena itu, jika sudah tidak terpakai, barang-barang ini harus dikubur. Bahkan, ada yang rela mengumpulkan kemudian membuangnya ke sungai. Ow, ow, ow…. Tindakan ini sangat disayangkan. Kenapa?

 
1.Dari tempat tinggi ke rendah?


Sudah menjadi pengetahuan umum dalam ilmu air bahwa salah satu sifat air paling mendasar adalah mengalir dari tempat yang tinggi menuju tempat yang rendah. Dan itu bukanlah sebuah mitos. Dalam konteks air dan banjir di Jakarta, kita dapat mengaitkannya dengan topografi Jakarta yang berada di dataran yang lebih rendah dibandingkan daerah-daerah lain di sekitarnya. Sungai-sungai di Jakarta merupakan hilir dari hulu sungai di daerah lain sekelilingnya (jawa barat) yang sebagian terletak di dataran tinggi.

 
2.Menghalangi Air


Plastik dan kain merupakan bahan yang sulit terurai. Bakteri tanah perlu waktu bertahun-tahun untuk menghancurkan komponen ini. Keberadaan sampah anorganik tersebut menghalangi masuknya air ke dalam tanah.

 
3.Merusak Tanah


Bahan kimia dari popok, pembalut, dan pakaian dalam akan larut bersama air. Hal ini dapat membunuh bakteri serta cacing yang tinggal di dalam tanah. Tanpa organisme tersebut, pori-pori kecil pada tanah sulit terbentuk, sementara melalui celah itulah air dapat meresap.

 
4.Membunuh Tumbuhan


Zat-zat kimia dari sampah tersebut dapat merusak kesuburan tanaman. Dengan demikian, berkuranglah kemampuan makhluk hidup ini dalam menyimpan air. Pada tingkat yang tinggi, vegetasi tidak lagi dapat tumbuh di tanah tersebut.

 
5.Menyumbat


Jangan buang benda-benda itu ke selokan. Ukurannya bisa menyumbat aliran air. Begitu juga dengan parit besar atau sungai. Barang-barang ini bisa terbawa arus dan sampai pada titik di mana air bergerak lemah. Inilah yang menyebabkan penggenangan.

 
6.Membukit


Banyak yang berpikir bahwa satu bungkus sampah saja bukanlah masalah. Coba kalikan berapa buah sampah rata-rata dengan seberapa sering kamu membuangnya. Pasti akan menghasilkan jumlah yang besar pula. Belum lagi jika dikali dengan ratusan orang yang melakukan hal sama.
Sedikit demi sedikit, buangan popok, pembalut, dan pakaian dalam akan menjadi bukit. Tumpukannya yang tersendat bahkan membuat sampah lainnya tersangkut.
Itulah mengapa, masing-masing dari kita perlu berhenti menganut mitos ini. Alih-alih menyebabkan banjir, lebih baik merawat kulit dengan bahan-bahan alami.
Sumber : Link, Link, Link

Tidak ada komentar:

Posting Komentar